puasa

Niat Puasa Senin Kamis, Beserta Manfaat Puasa Tersebut

Puasa Senin Kamis adalah jenis puasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan didalamnya. Seperti namanya, puasa ini dilakukan pada hari Senin dan Kamis, menahan lapar, haus, nafsu, serta hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi mengenai niat puasa senin kamis dan keutamaannya.

Niat Puasa Hari Senin 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatal Lillaahi Ta’aalaa 

Artinya, “Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.” 

Niat Puasa Hari Kamis

 نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillaahi Ta’aalaa

 Artinya, “Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”

Sebagai informasi saja, niat puasa senin kamis atau puasa lainnya sah diucapkan setelah shalat subuh, menurut Mahzhab Syafi’i. Yang jelas, selama kita tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa selama periode waktu dari adzan subuh.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan dalam ceramahnya di YouTube yang berjudul “Hukum Puasa Lupa Niat – Ustadz Abdul Somad”.

Ada hadits riwayat Muslim dari Ummu; Mukminin Sayyidah Aisyah RA yang berbunyi sebagai berikut.

“Dari Aisyah, Ummul Mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim)

Menurut penggalan tersebut, bisa diketahui bahwa Rasulullah bisa dengan mudah melakukan niat berpuasa hanya karena tidak ada makanan yang bisa ia makan, berarti beliau belum berniat dari sebelumnya.

Kegiatan berpuasa diawali dari terdengarnya adzan subuh, oleh karena itu jika kita tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, maka boleh saja berniat untuk berpuasa. 

Seperti yang diketahui, hal-hal yang membatalkan puasa adalah makan, minum, bersetubuh, haid, memasukkan benda ke tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara disengaja, murtad, dan merokok.

Keutamaan Puasa Senin-Kamis

Mungkin banyak dari kalian yang berpikir, mengapa sih harus puasa Senin-Kamis? Puasa Senin-Kamis memiliki banyak keutamaan, khususnya berkaitan dengan dipilihnya dua hari tersebut, berikut adalah beberapa diantaranya.

1. Dibukanya Pintu Surga

Dipercayai bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari dimana pintu surga dibuka, berdasarkan sebuah hadits berbunyi sebagai berikut,

 “Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim) 

2.  Dikumpulkannya Amalan Manusia

Hari senin dan kamis juga dipercayai sebagai hari dimana amal-amal manusia akan diperiksa, malaikat yang mencatat amalan manusia akan menyerahkannya kepada Allah di dua hari tersebut.

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim)

BACA JUGA : DOA AGAR AURA TERPANCAR

3. Hari penting bagi Nabi Muhammad

Yang terakhir, hari Senin dan Kamis merupakan hari yang cukup berarti bagi Rasulullah SAW. Hari Senin memiliki arti yang cukup mendalam dengan Nabi Muhammad, mulai dari hari lahir beliau hingga hari diturunkannya wahyu.

“Dari Abu Qotadah r.a, yang maan sesungguhnya Rosulululloh SAW ditanya mengenai puasa Senin. Maka Rosul menjawab : “Hari Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya wahyu.” (HR. Muslim)

Sedangkan untuk hari kamis, Ka’ab bin Malik Radhiyallahu anhu pernah mengatakan bahwa:

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (memang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.” (HR. Al-Bukhari)

Itulah informasi yang bisa kami sampaikan untuk saat ini, mohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun kekurangan, sungguh itu bukanlah suatu kesengajaan. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat!